10 Oktober 2018

MANFAAT AZOLLA MICROPHYLLA

Azolla merupakan tanaman kelompok paku-pakuan, yang sangat bermanfaat dalam dunia pertanian dan perternakan. Azolla sendiri bermanfaat juga digunakan sebagai pakan ikan lele, gurame, patin, nila, serta ayam, kelinci, bebek, kambing, sapi, kerbau, karena kandungan proteinnya yang tidak kalah tinggi dengan pakan-pakan konvensional seperti pelet buatan

Azolla, menyarankan bagi para petani maupun peternak untuk mulai menggunakan azolla sebagai pupuk dan pakan alternatif. Karena GRATIS! anda bisa mengembangkan Azolla anda sendiri di rumah dan pekarangan anda. Saya juga akan memberikan info-info bagi anda dalam hal menggunakan Azolla ini mengembangbiakkannya.

*  Perikanan: Efisiensi pakan ikan pabrikan hingga 30% dengan tingkat pertumbuhan yang sama.
* Perternakan: Sebagai pengganti hijauan rumput untuk pakan ternak, terutama pada saat musim kemarau rumput sulit didapatkan.
* Pertanian: Sebagai pupuk organik yang dapat menggantikan pupuk urea dengan tingkat hasil yang lebih bagus.

Azolla: Protein Nabati Bagi Ikan

Ada banyak jenis pakan alternatif yang bisa dimanfaatkan pembudidaya untuk mengganti (sebagian atau seluruh) pakan pelet pabrikan. Salah satunya adalah tanaman Azolla microphylla, tanaman paku air berukuran 2 cm yang biasanya tumbuh alami di area rawa-rawa atau persawahan.

PANDUAN PRAKTIS CARA BUDIDAYA AZOLLA MICROPHYLLA

Budidaya azolla dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu menumbuhkan azolla dari bibit muda dan dari spora :
Kolam budidaya azolla microphylla

Cara budidaya Azolla microphylla secara vegetatif (bibit anakan) adalah sebagai berikut:
  1. Siapkan bibit Azolla microphylla.
  2. Siapkan kolam, petakan sawah atau bak plastik, bisa juga dengan menyiapkan kolam terpal atau bak semen, isi dengan tanah dengan ketinggian sekitar 3-5 cm kemudian genangi air setinggi 5-7 cm.
  3. Tambahkan pupuk NPK dengan takaran 6,5 gr/m2
  4. Tebarkan bibit Azolla microphylla dengan jumlah penebaran 50-70 gr/m2.
  5. Tunggu selama dua minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air jangan sampai kering. Jika Azolla microphylla sudah tumbuh menutupi permukaan air, selanjutnya siap dipanen.
Cara budidaya Azolla microphylla secara generatif (spora) adalah sebagai berikut:
  1. Siapkan spora Azolla microphylla.
  2. Siapkan kolam, petakan sawah atau bak plastik, bisa juga dengan menyiapkan kolam terpal atau bak semen, isi dengan tanah dengan ketinggian sekitar 2 cm kemudian genangi air setinggi 5 cm.
  3. Tambahkan pupuk NPK dengan takaran 6,5 gr/m2
  4. Taburkan spora Azolla microphylla pada permukaan air dengan takaran 10 gr/m2.
  5. Usahakan wadah agar terkena cahaya matahari.
  6. Selanjutnya Spora Azolla microphylla akan berkecambah pada hari ke 10 dan setelah 1 bulan akan menutup permukaan area. Pada saat tersebut azolla masih kecil.
  7. Pindahkan Azolla microphylla pada bak yang lebih luas. Biarkan selama 2 minggu, maka akan diperoleh bibit azolla muda.
  8. Selanjutnya dapat diperbanyak seperti halnya memperbanyak dengan menggunakan bibit tanaman muda pada cara vegetatif.
Semakin dekat azolla microphylla dengan media/dangkal, semakin bagus kenapa? Karena unsur hara terpenting bagi azolla microphylla adalah unsur p (hara utama tanaman yang penting untuk perkembangan akar, anakan, berbunga awal, dan pematangan) dan itu tidak bisa diperoleh di air. Terdapat di tanah, bila terpaksa tinggi, caranya seperti disebut diatas, pakai pupuk (NPK).

Azolla microphyllia sangat butuh sinar matahari  jadi jangan dibawa berteduh ya :) yang perlu diwaspadai adalah sinar uv yang tinggi, bila azolla daunnya seperti terbakar (kecoklatan), maka sinar uv terlalu banyak (terjadi pada saat posisi matahari dekat dengan bumi), jadi perlu diberi naungan (bisa paranet).

Jangan menggunakan pupuk urea (apabila kolam sudah terisi azolla microphylla, azolla akan mati!) pupuk urea hanya boleh di gunakan saat tahap awal pemupukan kolam/saat kolam belum diisi. Setelah pemupukan dengan urea, kolam dibiarkan dulu selama kira-kira 2 minggu atau sampai kolam tidak berbau amonia, baru bisa diisi azolla.

Saat penggunaan pupuk kandang pada media, PERHATIKAN BAU AIR. apabila air menjadi BAU, berarti pupuk belum terfermentasi sempurna, JANGAN DIPAKAI !! azolla bisa MATI.

Tempat terbaik untuk budidaya adalah KOLAM TANAH, bila tidak memakai kolam tanah, tambahkan tanah dalam tempat itu (karena azolla suka media yang berlumpur), campurkan kompos/pupuk kandang/lumpur kurasan kolam ikan. Ketebalan media (-+) 5cm sudah cukup

Perlakuan pertama saat barang tiba (paket) letakkan azolla microphylla ditempat teduh (dalam bak/wadah berair + pupuk kandang) selama 2 hari atau lebih, sampai Azolla microphylla terlihat segar, baru dipindah ke tempat yang terkena matahari
(Pengiriman bisa membuat tanaman  stress karena air dan udara minim)

Seperti Makhluk Hidup yang lain, Azolla Microphylla memerlukan adaptasi di lingkungan yang baru, jadi jangan kaget apabila Azolla yang awalnya segar tiba-tiba mati (jadi coklat, daun tenggelam). Jangan putus asa dulu, perhatikan poin-poin di atas, apabila sudah semua, coba tambahkan Pupuk SP-36/Multi-KP atau pupuk lain yang unsur P nya tinggi, agar Azolla lebih kuat dan tidak terlalu STRESS

Selamat mencoba dan jangan putus asa karena Azolla Microphylla sangat layak untuk di usahakan karena manfaatnya

Kesimpulan Budidaya Azolla [PENTING PERLU DI PERHATIKAN !!!]

Untuk poin pentingnya (ini khusus sharing pengalaman budidaya di kolam kecil):
  1. Usahakan media kompos dan pupuk kandangnya setinggi minimal 5 cm, bisa ditambah pakai tanah.
  2. Usahakan tinggi airnya minimal 20 cm atau tidak lebih dari 30 cm dari media
  3. Menggunakan air kolam ikan hasilnya lebih efektif dibandingkan air biasa karena sudah kaya dengan nutrisi, tapi air biasa juga tidak masalah selama asupan nutrisi cukup
  4. Diletakkan di tempat yang kena cahaya matahari langsung lebih efektif, tapi jangan terlalu panas
  5. Penambahan nutrisi secara berkala akan membuat penyebarannya lebih banyak dan bertumpuk
  6. Jika ada, tambahkan lumpur hijau dari dasar kolam saat kita menguras kolam ikan kita
  7. Penambahan pupuk P juga lebih bagus lagi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya Azolla microphylla adalah sebagai berikut:
  1. Azolla microphylla membutuhkan cahaya matahari penuh, jadi sebaiknya tempat budidaya tidak berada di tempat yang teduh.
  2. Ketinggian air jangan terlalu tinggi, buatlah dangkal saja karena unsur hara terpenting bagi Azolla microphylla adalah unsur P (hara utama tanaman yang penting untuk perkembangan akar, anakan, berbunga awal, dan pematangan) dan itu tidak bisa diperoleh di air tapi terdapat di tanah, bila terpaksa tinggi, caranya seperti disebut diatas, pakai pupuk p (sp-36).
  3. Jangan menggunakan Pupuk Urea (apabila kolam sudah terisi Azolla Microphylla, sebaba Azolla akan MATI !!! Pupuk urea hanya boleh di gunakan saat tahap awal pemupukan kolam/saat kolam belum diisi. Setelah pemupukan dengan urea, kolam dibiarkan dulu selama sekitar 2 minggu atau sampai kolam tidak berbau amonia, baru bisa diisi azolla.
  4. Apabila menggunakan pupuk kandang pada media, perhatikan bau air. apabila air menjadi bau, berarti pupuk belum terfermentasi sempurna, jangan dipakai !! sebab Azolla bisa MATI.
  5. Tempat terbaik untuk budidaya Azolla adalah kolam tanah, bila tidak memakai kolam tanah, tambahkan media tanah dalam tempat itu (karena azolla suka media yg berlumpur), campurkan kompos/ pupuk kandang. Ketebalan media (-+) 5cm.
  6. Perlakuan awal saat bibit Azolla tiba dari pengiriman ekspedisi adalah letakkan Azolla microphylla ditempat teduh (dalam bak/wadah berair + pupuk kandang) selama 2 hari atau lebih, sampai Azolla microphylla terlihat segar, baru dipindah ke tempat yang terkena matahari langsung.

( Sumber : Internet, Buku Dan Praktik )

Disclaimer : Data dibawah bersifat subyektif, jadi bisa jadi hasil yang dihasilkan akan berbeda ditiap daerah, tidak bersifat mutlak

ANEKA SATWA DISEKITAR RUMAH

Ketika musim kemarau datang, pemeliharaan azolla microphylla menjadi kian penting, karena dapat menjadi pakan alternatif tanpa memerlukan banyak sumber daya untuk produksinya. Mungkin terbatasnya makanan di alam, muncul beberapa hama yang tidak terduga, namun dapat teratasi dan budidaya dapat dilanjutkan.

Biawak seberat 3 kg, nyelam begitu saja ke kolam
azolla microphylla
Patin pakan full azolla microphylla

MAHMUR (RUMAH JAMUR TIRAM)

Membuat stok baglog jamur tiram
Sebenarnya banyak hal yang dapat kita lakukan di pekarangan yang mempunyai nilai ekonomis, namun setelah saya telaah, ternyata yang menjadi batu sandungan adalah mindset di pikiran kita sendiri [contoh kasus pribadi saya; ngaku jujur..haha..]. Cara berfikir pekerja berbeda dengan wirausaha, cara berfikir pemula berbeda dengan praktisi.
 
Proses pembuatan baglog jamur tiram
Seperti yang tertera, project jamur tiram berlangsung tahun 2010, setelah dijalani, terdapat beberapa hal 'kecil' yang sepele, tapi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberlangungan projek ini. Karena pembudidaya berfikiran seperti pembudidaya! aneh ya! bukankah sudah sewajarnya! Dalam beberapa contoh kasus ditempat kami, kendalanya nyaris sama.
Mahmur (Rumah Jamur) jamur tiram
Pertama; Ide, dipelajari dan perencanaan [dengan semangat perjuangan '45 tentunya] bersumber dari buku-buku, orang-orang terdahulu [yang duluan praktek] hingga internet.
Kedua;  Hasil dari aksi, bisa berhasil hingga di atas 60% dari harapan, biasa saja atau bahkan gagal total.
Ketiga; Tindak lanjut, ini yang menjadi pembeda

SATRIAUSAHA

Salam sejahtera,

azolla microphylla
Berawal dari sebuah kesadaran akan pengembangan diri, kami tergugah untuk membuat sebuah blog yang dapat menambah pengetahuan dan pengalaman terutama di bidang budidaya azolla microphylla.